Powered By Blogger

Cari Blog Ini

Rabu, 20 April 2011

Memahami Simbol Liturgi dalam Liturgi Paskah

Air
Air dalam hidup sehari-hari berguna untuk membersihkan serta memberi kesegaran dan kehidupan bagi segala makhluk. Air juga menjadi tanda pembebasan dari perbudakan di Mesir. Dalam Perjanjian Lama kita ingat bahwa Israel diselamatkan dari kerajaan tentara Firaun-setelah menyeberangi laut Merah.
Alfa dan Omega
Alfa (A) dan Omega (O) adalah huruf pertama dan terakhir dalam abjad Yunani. Kedua huruf ini dipakai untuk melambangkan
a. Allah sebagai Awal dan Akhir, Asal dan tujuan segala sesuatu yang ada. Allah adalah Asal dan Tujuan hidup kita. Hal ini bisa kita baca misalnya pada kitab Wahyu 1:, “Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa”.
b. Keilahian Yesus Kristus sebagai Tuhan atas alam semesta dan segala zaman. Sebagai contoh bisa kita baca dalam kitab Wahyu 22:13, “Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir”.
Lambang ini kita jumpai, misalnya pada
A. kasula yang dipakai para imam;
B. lilin Paskah;
C. ilustrasi buku-buku rohani Katolik.
Seringkali Alfa dan Omega digambarkan bersama salib.
Anak Domba
Kita masih ingat cerita Paskah dalam Perjanjian Lama (misalnya Kel 12:1-28). Pada waktu itu Allah memerintahkan pada Musa untuk menyembelih seekor anak domba jantan berumur satu tahun dan mengoleskan darahnya pada daun pintu rumah orang-orang Israel. Rumah-rumah yang bertanda olesan darah anak domba akan dilewati Allah, artinya Allah tidak menjatuhkan hukuman mati bagi anak manusia dan hewan sulung yang ada dalam rumah itu.
Umat Perjanjian Baru menghubungkan gambaran anak domba Perjanjian Lama dengan Yesus Kristus yang dikorbankan untuk penebusan dosa manusia. Yohanes Pembaptis bersaksi tentang Yesus begini, “Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia”. Jadi, Anak Domba menjadi lambang Yesus Kristus sebagai penebus.
Kita sering melihat simbol anak domba ini baik sebagai gambar pada buku-buku Kristiani maupun sebagai hiasan pada hari raya Paskah. Kadang-kadang anak domba digambar bersama salib di sampingnya.
Api
Api adalah tenaga, energi. Api dalam kehidupan sehari-hari dipakai untuk memasak, memanaskan, dan membakar. Dalam kehidupan rohani, api menjadi tanda-tanda kehadiran Allah. Kita masih ingat, Musa melihat semak belukar menyala tetapi terbakar. Di situ Allah hadir dan menyatakan Diri-Nya pada Musa.
Dalam Perjanjian Baru, api menjadi lambang Roh Kudus yang memurnikan dan membakar semangat manusia. “Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul pada satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah di mana mereka duduk dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus (bdk. Kis 2:1-4). Sejak saat itu mereka berani dan bersemangat mewartakan Yesus dari Nazaret.
Daun Palma
Yesus masuk ke Yerusalem dengan menunggang keledai betina. Dia disambut dengan meriah oleh orang banyak. Ada yang menggelar pakainnya, ada yang membawa daun-daun, termasuk daun palma. Yesus disambut ibarat raja yang jaya sepulang memenangkan peperangan. Oleh karen itu, daun palma kerap dipakai sebagai lambang kemenangan bagi para martir yang mati syahid.
INRI
Inri merupakan singkatan dari Iesus Nazarenus Rex Iudaeorum “Yesus dari Nasaret Raja Orang Yahudi”. Dari mana kata-kata ini muncul? Setelah Yesus disalibkan, gubernur Pilatus memerintahkan supaya dipasang pada kayu salib sebilah papan dengan kata-kata tersebut yang ditulis dalam tiga bahasa: Yunani, Latin, dan Ibrani (bdk. Yoh 19:19-20). Tiga bahasa itulah yang dipakai sebagai bahasa komunikasi pada zaman Yesus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar